Gresik

SEJARAH
Sejak abad ke-11, Gresik menjadi Pusat perdagangan dan kota bandar yang dikunjungi oleh banyak bangsa seperti, Cina, Arab, campa dan Gujarat. Gresik juga sebagai pintu masuk Islam pertama di Jawa yang dibawa syekh Maulana Malik Ibrahim Bersama Fatimah binti Maimun[1]. Gresik sudah menjadi salah satu pelabuhan utama dan kota dagang yang cukup penting sejak abad ke-14, serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatera dan daratan Asia (termasuk India dan Persia). Hal ini berlanjut hingga era VOC.
Pada era VOC, Afdeeling Gresik terdiri dari Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Sedayu. Kota Gresik sendiri berada pada jalur utama jalan pos Dandels. Perkembangan Surabaya yang cukup pesat memaksa dihapuskannya Kabupaten Gresik dan bergabung dengan Kabupaten Surabaya pada tahun 1934.
Pada awal Kemerdekaan Indonesia, Gresik hanyalah sebuah kawedanan di bawah Kabupaten Surabaya. Didirikannya Pabrik Semen Gresik pada tahun 19531974, status Kabupaten Surabaya dihapus dan sebagai penggantinya adalah Kabupaten Gresik, dengan bupati pertama H. Soeflan. Kawasan permukiman pun semakin melebar, dan bahkan pusat pemerintahan dipindahkan ke Kawasan Bunder, yang kini dianggap sebagai Gresik Kota Baru. merupakan titik awal industrialisasi di Gresik. 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Arep golek sego krawu d gresik sblah ndi yo cah..??

jony yocken yoll mengatakan...

na daerah alon2.., Bunder, opo Jl. veteran..coy!!!

nyangkruk Together

nyangkruk Together